Hujan berderai, melangutkan kenangan ke masa2 yg tlah berlalu. Betapa setiap bulir waktu telah mengukir setiap takik dlm purwarupa hidup yg lalu menjadi redup seiring dgn menjauhnya jejak kembara. Tapi setiap rasa yg singgah akan selalu menjadi mozaik yg indah. Seperti keping2 vitamin B12 yg terpisah dr protein pengikatnya oleh asam lambung yg ber pH rendah. Seperti juga natrium bikarbonas di duodenum yg tak pernah lelah, selalu mengubah asam menjadi basa agar enzim dan mekanisma cerna bisa bekerja. Tak berbilang banyaknya tripsin, amilase, lipase, dan garam empedu yg terus berpacu dlm ensamble terpadu. Seperti kenangan, mereka meninggalkan artefak dalam setiap petak kehidupan. Ada yg menjadi membran sel, ada yg menjelma sebagai neuropeptida, dan tentu banyak hal lainnya. Tapi seperti kehidupan itu sendiri, yg terus saja meninggalkan keping2, bahkan puing, yg akan selalu terangkai sebagai puzzle kenangan, maka jejak2 biokimia seolah tak kenal lelah terus saja menemani kita menapaki kehidupan. Seperti waktu paruh yg setia berkelindan dgn radium yg meluruh, menyesapi setiap jeda sampai tiada menjadi transformasi yg sempurna. Siapakah gerangan yg menemani kita, saat meluruh adalah niscaya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar