Senin, 12 Maret 2012

Pasti, ada lebih dari satu cara untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Apakah aku sedang mengeluhkan sulitnya kehidupan, atau aku mengeluhkan sulitnya diriku untuk mencoba cara lain?

Mengapakah aku mempertahankan caraku yang tidak menyejahterakan ini?

Mengapakah aku tak berani mencoba cara baru?

Atau, apakah memang lebih mudah bagiku untuk mengeluh?

Dan mengapakah aku marah dan menyalahkan orang-orang baik yang menasihatiku untuk mencoba?

Tuhanku Yang Maha Pemaaf,

Maafkanlah aku yang tanpa kusadari telah berhati pahit dan bermulut getir, bahkan kepada mereka yang mengasihiku.

Tegaskanlah aku untuk menjadi pribadi yang sabar, yang rajin, dan yang ikhlas bekerja bagi keuntungan sesama.

Kesejahteraanku adalah akibat dari nilaiku bagi sesama.

Aamiin (dari p Mario)

"Teteh mau pindah?" ia bertanya. Aku menjawab dengan sebuah anggukan. Dalam sekejab tatapan matanya menjadi sayu, seolah-olah sangat sedih mendengar berita itu. Hatiku trenyuh.
"Teteh ..." ia berkata lagi. Dikeluarkannya sebutir apel lusuh dari balik kantong bajunya yang kumal. Apel besar berwarna hijau masih lengkap dengan tempelan merk Switzerland. Itu apel yang hanya bisa di dapat di departmen store, pikirku. Sungguh, Aku tidak bisa menduga maksud ia menunjukkan apel itu padaku.
"Saya memecah celengan ayam saya buat beli apel ini, ini buat teteh." Dia berkata. Diangsurkannya apel itu padaku. Oh, Aku bertanya-tanya dalam hati "Apakah ini tidak salah?"
Meski begitu, kuterima saja apel itu dengan tatapan penuh tanya, ia hanya tersipu malu lalu berkata pelan-pelan, "Ustadz bilang, di surga ada banyak bidadari yang baik. Bidadari itu juga hanya makan makanan yang baik-baik di surga, di sana banyak buah-buahan..."
Aku menatapnya lebih dalam. Berusaha mencari makna dibalik kata-kata yang belum kupahami.
"Kata ustadz lagi, bidadari surga itu juga ada di dunia dalam bentuk wanita sholihah.." di sini kalimatnya berhenti, ia tersenyum malu-malu dan menundukkan kepalanya dalam-dalam, lalu melanjutkan "kata ustadz juga, wanita sholihah itu salah satu cirinya baik hati dan berjilbab rapih seperti teteh ..."
Aku terharu mendengar penjelasannya yang sederhana namun sarat makna....(Aathierah)


semoga ca juga bisa menjadi bidadari syurga insyaAllah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar